Review GrabFood Done Bazaar 2017: Rasa, Musik, dan Komunitas

GrabFood Done Bazaar 2017 menjadi salah satu acara kuliner yang paling dikenang oleh penggemar makanan jalanan dan pecinta festival urban. Event ini bukan sekadar pasar makanan, tetapi sebuah ruang pertemuan bagi kreativitas kuliner, musik independen, dan semangat komunitas yang hidup. Banyak yang mengatakan bahwa bazaar ini adalah salah satu titik awal berkembangnya tren food delivery, kuliner pop-up, dan brand makanan lokal yang kemudian sukses besar.

Rasa: Surga Kuliner yang Menggugah Selera

Di GrabFood Done Bazaar 2017, pengunjung dimanjakan oleh berbagai pilihan makanan dari UMKM lokal, kedai kreatif, hingga brand yang baru lahir. Menu yang ditawarkan sangat beragam:

  • Street food dengan sentuhan modern
  • Dessert unik dan minuman segar
  • Camilan tradisional yang dikemas stylish
  • Hidangan fusion dari berbagai negara

Salah satu daya tariknya adalah cara pedagang memperkenalkan identitas mereka melalui rasa. Banyak hidangan dibuat langsung di depan pengunjung sehingga atmosfernya terasa hidup, harum, dan menggoda. Pengunjung bisa mencicipi berbagai rasa dari pedagang baru yang kini menjadi brand populer di media sosial.

Musik: Irama yang Membangun Suasana

Salah satu elemen terpenting dari GrabFood Done Bazaar 2017 adalah musik. Bukan sekadar hiburan latar, tetapi bagian dari pengalaman.

Panggung kecil dengan sentuhan minimalis menghadirkan:

  • Band indie
  • DJ lokal
  • Musisi akustik
  • Pertunjukan komunitas

Irama musik membuat pengunjung betah berlama-lama. Makan sambil menikmati lagu live menciptakan suasana santai, hangat, dan interaktif. Musik juga menjadi faktor penting yang membuat bazaar ini terasa lebih dekat dengan gaya hidup anak muda di kota besar.

Komunitas: Lebih dari Sekadar Acara Makan

Yang membedakan GrabFood Done Bazaar 2017 dengan bazaar lain adalah atmosfer komunitasnya. Event ini menjadi tempat bertemunya:

  • Pecinta kuliner
  • Pelaku bisnis makanan kecil
  • Konten kreator
  • Komunitas kreatif kota
Lihat Juga  Cabaran Bangun Sahur: Catatan 2 Gadis Tentang Perjuangan Ramadan

Banyak orang datang bukan hanya untuk makan, tetapi untuk berbicara, bertukar ide, menemukan rekomendasi makanan baru, sampai membangun kolaborasi bisnis. Ada pedagang yang pertama kali tampil di bazaar ini dan akhirnya berkembang melalui promosi dari mulut ke mulut dan media sosial.

Event seperti ini memperkuat ekosistem kuliner lokal dan membuktikan bahwa makanan bisa menjadi ruang berkumpul, berbagi cerita, dan menciptakan peluang baru.

Kesimpulan

GrabFood Done Bazaar 2017 adalah lebih dari sekadar festival makanan; ia adalah momen penting yang menyuarakan kreativitas, inovasi, dan semangat kebersamaan. Perpaduan rasa, musik, dan komunitas membuat acaranya tidak hanya memorable, tetapi juga menginspirasi perkembangan industri kuliner dan acara serupa di tahun-tahun berikutnya.

Jika konsep bazaar seperti ini dihidupkan kembali dengan konsep modern, tidak diragukan lagi event tersebut akan kembali viral dan menarik perhatian generasi baru pecinta kuliner.

Similar Posts